Kabupaten OKU Memiliki Museum Purbakala Terbesar di Sumatera, Punya Koleksi Manusia Purba Prasejarah
Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah meninjau kesiapan peresmian Museum Goa Harimau, Selasa. (ANTARA)

Bagikan:

OKU - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan memiliki museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera yaitu Museum Goa Harimau yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji.

Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah mengatakan bahwa awalnya museum terbesar kedua di Indonesia setelah Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah ini mulai diresmikan pada 2022.

"Namun, karena pandemi peresmiannya diundur pada Juni 2023 nanti," kata Teddy saat meninjau Museum Goa Harimau di Desa Padang Bindu yang berjarak sekitar 31 kilometer dari Kota Baturaja, Antara, Selasa, 10 Januari. 

Peresmian itu, lanjut Teddy, hasil dari koordinasi bersama Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU sekitar dua pekan lalu.

Hanya saja, kata dia, sebelum diresmikan masih akan dilakukan perbaikan sejumlah fasilitas penunjang di sekitar area Goa Harimau tersebut.

"Dikarenakan belum dioperasikan secara maksimal, masih banyak kendala dan perbaikan seperti akses jalan, infrastruktur, sarana prasarana serta daya listrik mengingat operasional museum ini sangat besar," jelasnya.

Dia menjelaskan, Museum Goa Harimau merupakan museum terbesar di Sumsel yang menyimpan peninggalan prasejarah termasuk kerangka manusia purba prasejarah berusia 3.000 tahun dan 15.000 tahun dari dua ras yakni Neomongolit hingga Autoromenalisia yang menceritakan perjalanan manusia purba hingga modern saat ini.

"Di dalam museum itu nantinya dipamerkan berbagai macam peninggalan pra sejarah termasuk kerangka manusia purba," kata dia.

Museum yang digadang termodern serta terbesar ke dua se Indonesia itu dikemas dengan penampilan multi media agar mudah memberikan pemahaman bagi pengunjung nantinya.

Bangunan museum dibangun dengan megah serta bebagai macam sejarah yang ada di sekitar museum, merupakan aset terbesar sehingga harus dijaga dan dilestarikan.

"Diharapkan dengan penyempurnaan dan diresmikannya museum itu nantinya bisa membangkitkan dunia pariwisata yang lesu akibat pandemi saat ini," ujarnya.